First.
Namaku Maria,umurku 17 tahun.Aku dilahirkan sebagai seorang anak yatim piatu,tapi setidaknya aku punya satu-satunya kenangan foto kedua orang tuaku yang diambil sewaktu aku masih sangat kecil.Aku mendengar mereka mati dibunuh secara tak wajar oleh sekawanan perampok,oh air mataku selalu menetes saat mendengar kabar kematian mereka yang sangat tragis.Aku tumbuh besar dan tinggal disebuah panti asuhan yang sangat sederhana dan klasik.Sangat menyedihkan sekali,karena hanya aku saja yang tinggal disana.Seharusnya di Panti asuhan itu banyak sekali anak yang kurang beruntung sepertiku,tapi ini berbeda!kemarin sang pemilik panti asuhan ibu Ismail baru saja meninggal dunia,dan dia mewariskan panti asuhan ini padaku.Apapun kulakukan sendiri.Hidupku selalu penuh dengan kesendirian,dan lokasi panti asuhan yang jauh dari keramaian kota dan masyarakat ini semakin menambah kesunyian,kesepian diriku di asrama ini.Apalagi saat malam tiba,semuanya sunyi tak ada suara sedikitpun yang terdengar,sebaliknya saat hujan deras,petir yang menyambar terdengar keras sekali membuatku ketakutan,aku selalu bersembunyi dipojok kamar,memeluk kakikku dan menyelimuti tubuhku yang gemetaran dengan selimut.Kepalaku selalu kutundukkan dan kututupi telingaku saat petir menyambar.Aku sangat takut sekali mendengar dan melihatnya dalam waktu bersamaan~
GOOD MORNING.
Setelah
malam yang menakutkan,kegelapan,petir,dan hujan deras telah berlalu.Sekarang
waktu yang kutunggu,Ya,pagi hari dengan udara yang segar dan sejuk,kicauan
burung menyambut datangnya pagi ini.Aku berhenti sejenak untuk mendengar
kicauan burung itu,dengan mata terpejam aku menghayati kicauan burung
itu.”TENG!TENG!TENG!terdengar suara jam lonceng alarm secara tiba-tiba mengagetkanku,oh
itu tandanya aku harus berangkat ke sekolah.Dengan terburu-terburu aku
mengambil buku dan tas yang telah kusiapkan sebelumnya di meja,akupun mulai
mengunci asrama ini,dan pergi.
Aku
berjalan menyusuri jalan yang masih sangat sepi,disini masih sangat ramai
dengan pepohonan dengan daunnya yang lebat dan akar-akarnya yang besar menjalar
tidak beraturan,seperti belum terjamah.Tentu saja karena asramaku sangat dekat
dengan areal hutan jadinya seperti ini Sambil berjalan kuarahkan mukaku keatas
pancaran sinar matahari,aku selalu mencari kehangatan sang mentari saat itu.Tapi,sinarannya
yang hangat sama sekali tidak
kurasa,”ng..mungkin karena mentarinya masih tertutup awan ya?tapi tak seperti
biasanya”.gumamku.Ah sudahlah,aku harus berangkat sekolah,kulangkahkan lagi
kakiku menuju kearah tujuanku,sekolah.Jarak asrama ke sekolahku cukup
jauh,Perlu naik bis untuk sampai disana.
Setelah
lama berjalan,akhirnya sampai juga di perumahan kuno dan tua bergaya eropa yang
sepi dari penghuninya,ah tidak juga kadang aku melihat orang tua yang sudah
lanjut usia disini.Seperti biasa aku menunggu bis di halte diperumahan ini.Tiap
dua kali(pagi dan sore) sehari bis umum selalu lewat sini,walau biasanya cuma
aku penumpang seorang disini.”Hmmm..sepertinya agak lama bisnya
yah”,pkirku.Sambil duduk menunggu bis,aku membuka buku dan mulai membaca,menghapal
dan memahami tiap tulisan yang ada pada tiap lembaran buku.Sudah kebiasaanku
membaca buku seperti ini,bahkan buku telah lama menjadi teman hidupku selama
ini.Sampai tidak terasa bispun mulai datang
dihadapanku,dan akupun mulai naik bis.
WHO?
Aku
mulai naik bis,dan sudah kuduga ternyata penumpangnya kosong.Aku selalu
penumpang pertama di bis ini,Kulangkahkan kakiku kebelakang ,sambil memilih
kursi yang nyaman untuk aku diduduki.Setelah kuputuskan untuk duduk dikursi
paling belakang.Sambil menghadap kekaca bagian belakang bis,aku melihat halte
yang tidak lama kutinggalkan,aku melihat ada sosok seseorang lelaki berambut panjang
yang berpakaian gothic lengkap warna hitam .Padahal sebelumnya aku tidak
melihatnya di halte.Namun bis yang berjalan terus menjauhi halte semakin
mengaburkan pandanganku pada lelaki misterius itu.
??
Aku
sudah mulai bosan duduk sendirian dikursi bagian belakang,dan aku memutuskan
pindah ke depan,duduk disamping pak sopir.Padahal aku tidak pernah melakukan
hal ini sebelumnya.Kulihat id card yang tergantung didada pak sopir itu dan
mulai mengamati,”ng..namanya Pak Morisson.”bisikku dalam hati.Kulihat umur pak
Morrison ini sekitar 75 tahun,aku menebaknya dari raut wajahnya yang sudah
sangat keriput,rambutnya beruban,dan kacamatanya yang tebal.Tapi terlihat cukup
segar dan kuat untuk seorang kakek yang mengendarai bis yang lumayan besar ini.
Tiba-tiba
pak sopir menoleh kearahku,sambil tersenyum,”hihi..analisamu sangat tepat
sekali nak”.Aku sontak kaget mendengarnya,sepertinya dia membaca isi hatiku.Aku
sangat ketakutan dibuatnya,dan badanku mulai gemetaran.Aku bergeser kesamping menjauhi pak sopir.Entah
apa yang membuatku seperti ini,tapi aku sama sekali tidak berkutik dibuatnya.
MY
SCHOOL
Akhirnya bispun mulai berhenti di halte
sekolah.Aku bergegas turun dari bis ini.Saat
kuberikan ongkos bis.Pak sopir tersenyum
berkata”jangan terlalu takut behubungan dengan orang lain nak,karena itu
hanya menambah kesendirianmu saja”.Kata-kata itu seolah menambah ketakutanku
pada pak sopir bis ini,dia seolah memahami apa yang kurasa selama ini.Pagi ini
aku mengalami hal yang tidak biasa.
Aku berjalan menuju gerbang
sekolah sambil menundukkan wajahku.Aku
sudah biasa berangkat sekolah seperti ini sendirian,sampai sekolah kelas XII yang sebentar lagi akan berakhir
aku tidak pernah punya yang namanya teman,cerita tentang indahnya persahabatan
dan teman sejati tidak pernah aku alami.Hmm..aku hanya tahu cerita itu dari
novel yang aku baca.Kulihat banyak murid-murid yang datang ke sekolah secara
bergerombolan,sambil berbincang-bincang.Terlihat sangat mengasyikkan,aku iri
melihatnya.Tapi,sayang sekali aku terlau pendiam untuk seperti mereka.Kupercepat
langkahku menuju kelasku yang berada di lantai tiga.Kunaiki tangga demi
tangga,sambil baca buku pelajaran.
Sesampai didepan pintu
kelas,kudengar teman-teman sekelasku yang perempuan sedang bergosip dan
berbincang-bincang,sedangkan yang laki-laki mereka tertawa terbahak-bahak
mendengar cerita lucu dan lelucon dari salah satu teman mereka,suaranya sangat
keras sampai terdengar keluar,kelas ini sangat ramai sekali.Saat kubukakan
pintu dan mulai masuk,tiba-tiba suasana kelas menjadi hening,tidak ada satupun
suara yang keluar dari mulut mereka.Hal ini sudah sering aku alami semenjak
pertama masuk sekolah.Seolah aku seperti menghancurkan suasana mereka.
Kutaruh tas dan buku diatas
meja,sambil mengambil posisi yang nyaman untuk duduk.Bertopang dagu ,ya!posisi
yang nyaman untuk saat ini.Sambil membuka buku pelajaran halaman demi
halaman,kupelajari materi pelajaran yang akan datang pada hari ini,rasanya
seperti meramal apa yang akan disampaikan oleh guru.Dan ternyata benar,semua
materi yang diucapkan oleh guru semuanya bisa terbaca olehku.Ini semua berkat
buku yang selalu jadi teman hidupku selama ini.Aku jadi mendapat peringkat
tertinggi dikelas ini.Tapi tetap saja prestasi ini tidak membantuku untuk
mendapatkan seorang teman.Bel istirahat terdengar keras sekali ditelingaku.Pak
guru belum sempat mengucapkan kata penutup murid-murid sudah berlarian berebut
keluar pintu untuk istirahat. Dikelas hanya ada aku dan pak guru ,tidak sopan
sama sekali.Untung guru ini sangat sabar melihat sifat mereka.Pak Brian
namanya,dia seorang guru kimia.Beliau jarang sekali terlihat marah atas sikap
mereka yang seperti itu,Pak Brian ini memang tidak pernah banyak bicara,dia
selalu”to the point”tapi dia juga termasuk orang yang sangat murah senyum.
“Oh..kenapa cuma kamu saja yang
masih didalam kelas?orang lain sudah istirahat lho?”tanya Pak Brian padaku.Aku
hanya menjawab sambil gugup,”ng..aaa,anu pak,saya menunggu bapak duluan yang
keluar”.”Oh..begitu,yah,karena kebanyakan murid yang sudah keluar kelas
jadi ya murid saja yang duluan keluar
kelas,guru belakangan saja keluarnya.Lagipula aku harus membereskan buku ini
dulu.”sahut Pak Brian padaku,tapi aku tetap tidak mau keluar sebelum Pak Brian
keluar meninggalkan kelas.”Nak,masa sekolah itu sangat indah dan terlalu
mengasyikkan,ng..karena terlalu asyik soal etikapun dilupakan,hihi.Tapi tak
apalah lagipula tahun ini adalah akhir dari masa sekolah kalian.Jadi bapak
sangat memakluminya”.Mendengar bapak berkata sambil tersenyum padaku,aku
langsung saja bergegas lari meninggalkan kelas.Aku berlari menaiki tangga demi
tangga menuju kearah loteng sekolah,tempat biasa aku tempati saat istirahat,air
mataku mengurai deras.Kututupi wajahku dengan kedua tanganku,tapi tetap saja
tidak membuat air mataku berhenti menetes.
Kata-kata Pak Brian
terngiang,menyentuh hatiku.Rasanya sedih sekali mendengarnya.Masa sekolahku
memang akan segera berakhir tahun ini.
NEWS
PART I
Jam pelajaran sudah
berakhir,waktunya berbenah untuk pulang.Banyak sekali ilmu yang kudapat hari
ini.Aku mulai pergi meninggalkan sekolah.Karena halte sekolah ini hanya berlaku
untuk waktu masuk sekolah saja,jadi aku berjalan menyusuri trotoar,menuju
perkotaan tempat halte bis berada.Suasana jalanan disini sangat ramai
sekali.Mulai dari lalu lalang kendaraan,toko-toko yang besar serta megah,dan
banyak orang yang terdiri dari berbagai kalangan berjalan memenuhi trotoar ini.Kebetulan
cuaca hari ini tidak terlalu panas,sangat pas untuk tubuhku yang mudah sekali
dehidrasi.
Sesampai di alun-alun kota,aku
beristirahat sejenak di areal taman,disini sangat nyaman sekali apalagi banyak
pohon-pohon tertata rapih,daunnya yang lebat serta berwarna hijau segar.Tamannya
juga yang bersih menambah kesejukkan seluruh tubuh dan mataku.Aku sangat
menikmatinya.
“KORAN!KORAN!BERITA HEBOH!BERITA
HEBOH!”terdengar teriakkan keras tukang koran itu.Aku penasaran dan mulai
menghampirinya,tapi sepertinya bukan hanya aku saja yang penasaran dibuatnya
karena semua orang mulai berkumpul dan berebut untuk mendapatkan surat kabar
yang berisi berita heboh itu.Aku lihat dari koran itu terpampang”SOSOK HITAM
DIDUGA SEBAGAI PELAKU PEMBUNUHAN BERANTAI!”ng..aku membaca memindai,namun tak
lama setelah itu aku melihat bis menuju halte perkotaan.”Oh my god!aku harus
cepat sebelum ketinggalan!”,pikirku.Aku langsung saja membeli koran dan berlari
menuju halte.
Fiuh..untung saja aku sampai duluan
di halte,aku jadi tidak ketinggalan bis.
NEWS
PART II
Jalanan yang ramai,dan kendaraan
yang memenuhi seisi jalanan jantung kota membuat macet total.Kota ini bergaya
eropa kuno.Kota ini sangat bersejarah,bangunannyapun tidak pernah direnofasi
untuk mempertahankan histori sejarah.Tapi,setidaknya walaupun sudah sangat tua
bangunan dan kota ini masih sangat kuat untuk ditempati.Kalau dilihat kota ini
sangat antik,terasa kembali kembali keperadaban masa lalu.Menurut cerita yang
kudengar secara turun temurun,sejak ratusan tahun yang lalu kota ini adalah
tempat perlindungan bagi para manusia dari serangan Vampire dan Werewolf.Memang
dari tiap benteng yang besar dan tua
hampir hancur ini terlihat relief yang menggambarkan vampire dan werewolf
sedang menyerang manusia,bahkan ada juga yang terpahat vampire dan werewolf
sedang saling serang.”Hihihi..”,aku selalu tersenyum sendiri mendengar cerita
seperti itu,orang zaman dahulu memang punya cerita fantasi tingkat tinggi.
Aku teringat koran yang kubeli di
areal taman kota tadi,spontan langsung kubuka lembaran koran itu.”Oh!”,aku
kaget setelah melihat berita dikoran itu,aku ketinggalan berita yang sangat
penting.Selama ini banyak para pejabat penting di negara ini telah dibunuh
secara sadis.Dan aku semakin kaget
setelah membaca bahwa ada seorang saksi yakni seorang pelayan dikediaman korban
menyatakan melihat seseorang yang
berjubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya,orang itu tak lama menghilang
setelah ketahuan membunuh oleh saksi.
Aku teringat sosok lelaki yang
kulihat dihalte bis,karakteristiknya hampir sama dengan yang diberitakan
dikoran ini.Sama-sama berwarna hitam.
GUEST?
Tidak terasa bis sudah sampai di halte
perumahan kuno,bispun berhenti dan aku bergegas turun.Kupandangi langit
berwarna kemerahan.Sekarang sudah sangat sore,jam sudah menunjukkan pukul 05:29
p.m.Sejenak aku perhatikan lingkungan sekitar halte perumahan sampai kesetiap
sudutnya.Suasananya sangat hening,yang terdengar hanya suara angin dan burung
gagak yang suaranya menimbulkan suasana mencekam.Padahal waktu berangkat
sekolah aku melihat ada seseorang disini.
“BRAAAAAAK!”,terdengar
suara benda jatuh sangat keras.Aku sangat kaget mendengarnya,langsung saja aku berlari
menjauhi tempat perumahan itu.Dengan suara tiba-tiba seperti itu,rasanya
menakutkan sekali.
Nafasku terengah-engah,cukup
melelahkan berlarian sejauh ini.Tapi syukurlah,aku sudah sampai diasrama.Aku menenangkan pernafasanku sejenak sambil melap
keringatku.
”Hosh..hosh..”,desah
nafasku masih tidak teratur walaupun sudah diistirahatkan sebentar.Aku berjalan
sempoyongan menuju lorong dapur untuk mengambil air minum.Terlihat
redup,seperti nyala lilin yang sebentar lagi padam.Aku merasa pusing dan mataku
rasanya berat sekali,dengan tidak sengaja aku tertidur.
“TOK!TOK!”.Terdengar
suara ketukan pintu yang sangat keras membangunkan tidurku.
“TENG!TENG! “.Suara alarm jam
mengagetkanku,kusadari ternyata aku terbangun ditengah malam.
“TOK!TOK!”.Suara
ketukan pintu semakin terdengar keras,rasanya menakutkan sebenarnya siapa tamu
ditengah malam-malam begini.
Kuberanikan langkahku menuju
pintu,”TOK!TOK!”suara ketukan pintu itu masih sangat terdengar keras.Semakin
dekat suara semakin hening,suara ketukan itu tidak terdengar lagi.
Saat
aku mulai membuka pintu,”Ke..kenapa lamaa se,sekali ,uhuk!”
Aku
sontak kaget mendengarnya dan sempat terjatuh,kudengar suara laki-laki yang sedang merintih kesakitan.
Darah
keluar dari bawah celah pintu,Saat kubuka pintu ternyata orang ini sedang terluka parah kulihat seorang laki-laki
terkelungkup dilantai dengan punggungnya mengeluarkan banyak darah.Langsung
laki-laki ini kuangkat,kupapah ,dan membawanya masuk kedalam rumah.
Aku
berikan pertolongan pertama padanya,perlahan kubuka baju yang menghalangi
lukanya dengan sangat hati-hati.
Lukanya
benar-benar sangat parah,tubuhnya berlubang karena banyak sekali peluru bersarang ditubuhnya.
Dengan
perlahan aku membersihkan tubuhnya
dan kupanaskan pisau dapur untuk mensterilkannya.
Hatiku
sangat berdebar-debar sekali,aku belum pernah melakukan ini
sebelumnya.Tapi,kalau dibiarkan laki-laki ini bisa mati.
Aku
ambil nafas panjang-panjang dan mengeluarkan nafas perlahan untuk menenangkan
hati.Aku merasa percaya diri sekarang.
Saat
akan kutancapkan
pisau pada punggungnya,tiba-tiba laki-laki itu meraih tanganku sambil
berkata,”Tidak usah..aku hanya perlu tidur untuk malam ini,sebaiknya kau tidur
saja!”
“Tidak
bisa,aku harus menolongmu kalau tidak kamu akan mati!”jawabku
“Aku
tidak akan mati meskipun beribu-ribu
peluru bersarang dalam tubuhku,aku bukan manusia biasa!percayalah!”jawab
laki-laki itu dengan nada angkuh meskipun bicaranya tersendat-sendat,dan
mulutnya mengeluarkan darah.
Aku
terdiam sejenak dan memikirkan laki-laki ini,aku benar-benar tidak bisa
meninggalkannya,lukanya sangat parah sekali.
Tapi,sorot
matanya yang sangat tajam seolah membuatku percaya padanya.
“Ya
sudahlah,aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu nanti”ucapku sambil
meninggalkannya.
FIRST
MEDICINE
Matahari terbit menyinari pagi yang
sejuk,cahaya hangatnya masuk kedalam kamar dan membangunkanku.Kubuka jendela
kamar,dan menghirup udara yang segar di pagi hari,tiba-tiba aku teringat dengan
lelaki itu,dengan
segera aku memeriksa ternyata tidak ada.Dia pergi entah kemana,terlihat hanya
sisa perban yang penuh darah dia sisakan.Dia pergi tanpa meninggalkan jejak dan
sepatah kata apapun padaku.
“kau mengkhawatirkanku?”,tiba-tiba
terdengar suara
laki-laki itu.
“hah?dimana kamu?”,sentakku
kaget,
Laki-laki
itu keluar dari sisi gelap bayangan pintuku dan langsung berada dihadapanku.
`Kulihat
dia memang tampan,meskipun wajahnya tanpa ekspresi,rambutnya yang panjang
bergelombang sepanjang bahu,tatapannya yang dingin menimbulkan
sensasi cool,warna
kulitnya yang putih pucat seperti orang mati membuatku seakan terkagum
sejenak.Namun perasaan kagumku hilang saat dia mengambil sepuntung rokok dalam
sakunya dan mulai menyalakannya.
“Kamu
bisa berdiri?bukankah kamu sedang terluka parah?”tanyaku sinis.
“aku
bukan manusia lemah seperti kamu”,jawab lelaki itu sambil mengeluarkan asap
rokok,
“Uhuk-uhuk!aku
ini alergi pada rokok!”,teriakku sambil memukul dadanya
Namun
saat menerima pukulanku dia langsung terjatuh,dan dadanya terlihat mengeluarkan
darah.
“maafkan
aku,ternyata kamu masih terluka?”,tanyaku sambil menopangnya
“cih..ternyata
masih ada peluru
yang bersarang ditubuhku,mungkin ini peluru mantra ya satu ini adalah ang dirancang
khusus untukku!”jawab lelaki itu sambil merintih kesakitan menhyentuh dadanya.
“Sebagai
pertanggungjawabanku biar aku yang mengambil peluru itu dengan tanganku
sendiri”tegasku.
“Hey!kau
ini bisa apa?”sentakk lelaki ittu
“Diam
dan lihatlah aku akan melakukan sesuatu yang tak pernah aku lakukan!”balasku
menjawabnya,tanganku mulai meraih dadanya,menelusuri celah lukanya,dan ternyata
peluru itu bisa aku keluarkan dengan sangat mudah.
Mr.DETECTIVE
Ditempat lain,dirumah seorang pejabat yang besar seperti
istana yang megah telah terjadi pembunuhan yang sangat tidak tidak lazim.Dimana
seorang korban meninggal karena kehabisan darah,dileher korban terdapat bekas
gigitan seperti mati dibunuh vampire.
Garis polisi membatasi seluruh lokasi tempat korban
dibunuh,polisi dengan semua personilnya tampak sibuk memeriksa tempat
kejadian.Terlihat seorang lelaki sedang berjalan mendekati tempat
kejadian,namun ada petugas yang menghadangnya.
“maaf tempat ini berada pada
tutorial polisi,anda tidak boleh mendekatinya lebih dekat lagi!”,ucap salah
seorang petugas
“biarkan aku lewat”,jawab
singkat lelaki itu,
“sekali lagi maaf anda tidak
bisa masuk melewati garis polisi ini!”tegas salahg seorang petugas,
“hihihi..jangan
bercanda”,senyum sinis lelaki itu sambil mencekik leher seorang petugas yang
menghadangnya dan mengangkatnya hanya dengan satu tangan.
“hey tuan Yugo,sudah lama tidak
ketemu ya?”terdengar seorang lelaki tua menghampiri lelaki itu.
Mendengar dan melihat lelaki
tua itu,lelaki tadi langsung melepaskan cekikannya,petugas itu langsung jatuh
dan terlihat lesu,mungkin karena cekikannya yang kuat sehingga sulit untuk
bernafas.
“oh..tuan Moria,iya sudah lama
gak ketemu ya”,jawab lelaki itu dengan ramah,
“wah tuan Yugo,sejak kapan anda
disini?”,tanya lelaki yang tua bernama Moria,
“ya..sejak tadi malam aku sudah
ada disini”,jawab Yugo
“Wah sudah pasti anda bisa menebaknya
kalau si pembunuh itu pasti akan datang kemari”,sahut Moria sambil tersenyum.
“Mudah saja menebaknya,modus
pembunuhan ini hampir sama dengan kasus pembunuhan yang selama ini saya
selidiki yaitu korbannya sama-sama seorang pejabat,atau orang penting yang
diduga korup”,ucap Yugo,
“ngomong-ngomong,sampai kapan anda mau jadi ahli forensik tuan
Moria,ng..intinya,kapan anda mau pensiun?hihi”,tanya Yugo sembul tertawa
mengejek Moria,
“hahaha
itu privasiku,kalau kamu sampai kapan jadi seorang detektif x-files yang menangani kasus yang tidak masuk
akal seperti ini?”,tawa Moria,
“mungkin
sampai bertemu dengan kakakku yang hilang”,jawab Yugo penuh harap,
“mungkin
sebelum saat itu,aku akan mencegahnya,camkan itu baik-baik tuan Yugo”,jawab
sinis Moria menanggapi perkataan Yugo,sambil meninggalkannya.
“wah,kamu
masih belum berubah ya Moria”,gumam Yugo.
Tiba-tiba
seorang kepala polisi yang mempunyai banyak pangkat dibahunya melabrak Yugo,
“kenapa
kau tidak menangkap dan membunuh saja sipembunuh itu padahal kau ada ditempat
kejadian?”,sahu kepala polisi memarahi Yugo,
“tenang-tenang
aku sudah berusah kok,aku menembaknya satu kali”,jawab Yugo menenangkan kepala
polisi,
“dasar
bodoh!kenapa kau hanya menembaknya satu kali?”ucap kepala polisi dengan nada
marah,
“sudah
pak,kami sudah menembaknya dengan beberapa jenis senjata,tapi sipembunuh itu
masih bertahan dan berhasil melarikan diri,”sahut beberapa personil kepolisian
yang menyela pembicaraan.
“cih..sudah
kuduga pelaku pembunuhan itu bukan manusia,Yugo kau pasti mengetahuinyakan?tanya
kepala kepolisian,
“ng..entahlah”,sahut
Yugo sambil meninggalkan kepala kepolisi itu dan mulai melakukan
penyelidikkannya.
Yugopun melihat-lihat tempat
kejadian,tidak ada bekas jejak yang ditinggalkan pembunuh,namun saat Yugo membuka
jendela terlihat ada bekas darah yang menempel ditembok bawah jendela..Yugopun
mengambil darah tersebut tanpa diketahui orang lain.